Kamis, 1 April 2021 perayaan Ekaristi Kamis Putih di Gereja Kotabaru yang dipimpin oleh Romo Tomi Subardjo, S.J terlihat sangat khusyuk dengan dihadiri oleh beberapa umat. Perayaan Kamis Putih tahun ini lebih cepat dari biasanya. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sejak tahun lalu. Salah satu instrumen yang hilang dalam perayaan Kamis Putih ini adalah pembasuhan kaki. Pembasuhan kaki ini dilakukan untuk mengenang perjamuan terakhir Yesus dengan para muridnya sebelum Ia disalib.

Pembasuhan kaki ini semata-mata tidak hanya sebagai teladan perendahan diri namun juga pengungkapan identitas Yesus sebagai gambaran wajah Allah yang baru, yaitu Hamba. Hamba yang mengasihi bukan yang mendominasi. Yesus ingin menunjukkan betapa Ia mencintai manusia tanpa batas, tanpa perhitungan untung dan rugi.

Dalam homilinya, Romo Tomi juga memaknai saat terakhir sebagai saat yang penting. Hal itu dikarenakan biasanya disaat terakhirnya, manusia cenderung akan memberi tahu seseuatu yang penting bagi orang-orang yang masih akan melanjutkan hidupnya. Sama dengan Yesus, pada saat terakhirnya, Ia memberikan pesan bagi murid-muridnya yang akan melanjutkan perjalanan hidup mereka masing-masing.

Di akhir perayaan, romo memimpin perayaan Adorasi sebagai penutup Ekaristi Kamis Putih ini. Tanpa adanya berkat penutup, para umat yang hadir dipersilahkan untuk meninggalkan Gereja. Seperti biasa, perayaan Ekaristi Kamis Putih ini juga disiarkan live melalui kanal YouTube Gereja St. Antonius Padua Kotabaru untuk memfasilitasi umat yang ingin mengikuti perayaan Ekaristi di kediaman masing-masing.

Maria Ludwina

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Open chat
Kontak Sekretariat
Silahkan klik untuk chat dengan sekretariat