Pada Minggu Paskah IV, kita umat Katolik sekaligus memperingati Minggu Panggilan. Gereja St. Antonius Padua Kotabaru sendiri mengadakan Perayaan Ekaristi khusus Minggu Panggilan pada tanggal 20 April 2024 pukul 18.30 WIB dan 21 April 2024 pukul 09.00 WIB. Perayaan tersebut cukup terlihat berbeda dan terkesan meriah karena adanya kolaborasi dengan Orkestra Seminari Mertoyudan beserta paduan suaranya dengan nama CSSO dan Canis Choir. Alunan dari orkestra dan koor membuat perarakan awal menjadi istimewa.

Perayaan Ekaristi Minggu Panggilan pada 20 April 2024 dipimpin oleh Rm. Victorrianus Palma Adi Hantoro, Pr sebagai selebran utama yang didampingi oleh Rm. Julius Mario Plea Lagaor, SJ, dan Rm. Evodius Sapto Jati Nugroho, SJ. Romo Sapto dalam homilinya mengajak umat untuk melihat panggilan diri kita masing-masing. Romo Sapto juga memberikan contoh nyata panggilan lima anak muda yang memberikan nama kelompok mereka “Pandawara”. Pandawara merupakan kelompok pemuda yang memiliki kegiatan membersihkan tempat-tempat yang tertumpuk sampah yang mengakibatkan banjir. Pandawara memiliki niat yang konsisten akan panggilannya, mereka tetap membersihkannya sama seperti halnya dengan diri kita yang tidak cukup hanya melalui niat pribadi namun juga memerlukan komunitas untuk berkembang.

 

Setelah perayaan pada hari Sabtu ini selesai, para remaja dan kaum muda laki-laki yang ada di Paroki Kotabaru diajak untuk mengikuti makan malam dan sharing panggilan bersama para seminaris. Teman-teman dari Kotabaru dan seminaris pun dibagi dalam beberapa kelompok. Para seminaris diminta untuk menceritakan kegembiraan mereka dalam menjalani panggilan.

Begitupun dengan Perayaan Ekaristi Minggu Panggilan pada 21 April 2024 yang bertepatan dengan peringatan salah satu pahlawan perempuan Indonesia, R.A. Kartini, dipimpin oleh Rm. Julius Mario Plea Lagaor, SJ sebagai selebran utama yang didampingi Rm. Evodius Sapto Jati Nugroho, SJ, dan Rm. Agustinus Kartono, Pr. Kali ini, Romo Mario berbagi cerita tentang bagaimana Tuhan memanggil beliau untuk menjadi Gembalanya di dunia. Romo Mario bahkan terkesima dengan Tuhan yang memiliki sangat banyak cara untuk memanggil kita, uniknya cara-cara tersebut ternyata sangat sederhana namun terasa istimewa bagi kita yang menjumpainya. Romo Mario juga berpesan pada Orang muda untuk jangan bermalas-malasan dan harus berani menghadapi proses panggilan hidup yang berliku-liku dalam mencapai hasil yang diinginkan. 

 

Untuk menutup homili, Romo Mario menyampaikan harapannya kepada semua umat bahwa semoga Tuhan memanggil lebih banyak orang untuk menjadi gembalanya di dunia dan mengajak umat berdoa agar di tahun ini dan di tahun yang akan datang, semakin banyak orang-orang muda yang terpanggil untuk menjalani hidup membiara menjadi biarawan-biarawati.

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Open chat
Kontak Sekretariat
Silahkan klik untuk chat dengan sekretariat