Hari Minggu, 21 Februari 2021, Gereja St. Antonius Padua Kotabaru mendapat kesempatan spesial bertemu dengan Pater Provinsial Serikat Yesus Indonesia, Rm. Benedictus Hari Juliawan, SJ atau yang kerap disapa Romo Beni, SJ. Pertemuan diadakan di Aula Pastoran pukul 16.00 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan (berjaga jarak dan memakai masker).

.

Acara dibuka dengan perkenalan Dewan Pastoral Paroki St. Antonius Padua Kotabaru dan beberapa perwakilan dari tim pelayanan yang ada di Kotabaru. Tidak semua tim pelayanan diundang karena mengingat banyaknya tim pelayanan yang ada di Kotabaru sedangkan kapasitas ruangan yang terbatas. Setelah perkenalan, Rm. Macarius Maharsono Probho, SJ selaku Pastor Kepala Paroki St. Antonius Padua Kotabaru mempersilakan waktu dan tempat kepada Romo Beni, SJ untuk menyampaikan beberapa hal penting kepada rekan-rekan di Paroki Kotabaru.

.

Menurut Romo Beni, SJ, Gereja Kotabaru mengingatkan beliau pada St. Mary Parish di kota Paris, Prancis yang diberi mandat oleh uskup untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan semangat Konsili Vatikan II yaitu Gereja yang terbuka untuk semua bangsa dan Gereja dijalankan bersama-sama antara Pastor dan umat awam.

.

Romo Beni juga berpesan agar Paroki Kotabaru sebagai paroki yang dilayani Jesuit dapat menerapkan UAP (Universal Apostolic Preferences). Paroki Kotabaru diajak untuk bereksperimen untuk menerapkan UAP dan menemukan bentuk penerjemah Sakramen dalam zaman ini. Pelaksanaan UAP dapat dengan menerapkan diskresi bersama, kolaborasi antara Jesuit dan awam, serta berjejaring atau bersinergi dengan teman-teman Katolik maupun yang non-Katolik. “Misi Paroki adalah misi kita bersama, bukan hanya misi para romo,” tegas Romo Beni, SJ.

.

Romo Beni, SJ selesai menyampaikan pesan, kemudian sesi tanya jawab dan diskusi dibuka. Pada sesi ini, Romo Beni, SJ memberi saran kepada para OMK Kotabaru agar jangan takut berkolaborasi dengan OMK pendatang dan kepada Dewan Pastoral Paroki untuk lebih berani bereksperimen mencari solusi untuk persoalan-persoalan yang dihadapi di tengah pandemi. Juga ada satu isu penting yang dibahas atau ditanyakan yaitu soal protokol safe guarding di dalam Paroki untuk menciptakan budaya aman bagi siapa saja, khususnya bagi mereka yang rentan. Karena keterbatasan waktu, pertemuan ditutup pukul 17.30 WIB.

.

Jessica Juliani

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Open chat
Kontak Sekretariat
Silahkan klik untuk chat dengan sekretariat