Awal tahun 2020 ini, kita sudah dikejutkan dengan berbagai peristiwa yang mengusik hati dan ketenangan kita. Bulan Maret lalu, virus Corona telah masuk ke Indonesia. Mencegah penyebaran virus semakin merebak, Gereja pun tidak mengadakan misa on the spot namun secara online melalui live streaming. Hari Raya Paskah yang ikut kita rayakan melalui live streaming semakin membuat umat merasa rindu akan menerima Tubuh Kristus secara sakramental.
Rm. Floribertus Hasto R., SJ mengingatkan kita pada homilinya sewaktu Perayaan Ekaristi Minggu Paskah yang lalu, “Bacaan hari ini, memperlihatkan kepada kita bahwa Yesus tidak membiarkan kita berjalan sendirian, tidak membiarkan kita larut dalam kekecewaan dan keputusasaan. Yesus selalu menemukan cara dan jalan untuk menjadi rekan perjalanan dan pergulatan hidup kita. Itulah Paskah.”
Di balik keprihatinan hidup rohani Gereja, ternyata ada sisi positif yang kita terima selama menjalankan physical distancing. Umat dapat merayakan Ekaristi bersama dengan keluarga di rumah secara online; Gereja menjadi semakin milenial dengan menyiarkan Perayaan Ekaristi live streaming; langit semakin bersih dan cerah; serta muncul solidaritas dari banyak orang untuk saling membantu dalam menghadapi pandemi.
Provinsial Serikat Yesus, Rm. Petrus Sunu H., SJ mengatakan melalui video Pesan Paskah, “Berjalan bersama mereka yang terpinggirkan dan memelihara bumi rumah kita bersama merupakan dua tema yang luar biasa dari Preferensi Kerasulan Serikat Yesus Universal.” Kedua tema ini kini sangat terlihat dalam masa pandemi: alam yang semakin sehat dan solidaritas yang lebih kuat.
Pada Hari Paskah yang istimewa ini, hendaknya kita selalu bersyukur dan berbahagia akan Kristus yang bangkit. Di tengah pandemi virus Corona, Tuhan Yesus tetap menyertai umat-Nya. Jalan Salib adalah bukti bahwa Yesus tidak akan meninggalkan kita. Semoga pandemi segera berakhir dan kita dapat berkumpul kembali di gereja untuk merayakan Ekaristi. Selamat Paskah dan Tuhan memberkati.
Jessica Juliani