Pada bulan November tahun 2020, di tengah situasi pandemi Covid-19, indulgensi penuh bagi arwah semua orang beriman diperpanjang untuk seluruh bulan November.
Penitenzieria Apostolica atas mandat Paus Fransiskus pada tanggal 22 Oktober 2020 menetapkan dan memutuskan beberapa modifikasi terkait indulgensi bagi saudara-saudari kita yang telah menghadap Bapa untuk menghindari terjadinya kerumunan di tengah situasi pandemi Covid-19.
Bagaimana untuk memperoleh indulgensi bagi arwah Saudara-saudari kita yang sudah mengahadap Bapa di bulan November ini?
Terlebih dahulu, apa itu Indulgensi?
Katekismus Gereja Katolik no. 1471 menjelaskan:
“Indulgensi adalah penghapusan siksa-siksa temporal di depan Allah untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Warga beriman Kristen yang benar-benar siap menerimanya, di bawah persyaratan yang ditetapkan dengan jelas, memperolehnya dengan bantuan Gereja, yang sebagai pelayan penebusan membagi-bagikan dan memperuntukkan kekayaan pemulihan Kristus dan para kudus secara otoritatif”.
“Ada indulgensi sebagian atau seluruhnya (penuh), bergantung dari apakah ia membebaskan dari siksa dosa temporal itu untuk sebagian atau seluruhnya.” Indulgensi dapat diperuntukkan bagi orang hidup dan orang mati
Bagaimana memperoleh indulgensi di tengah pandemi?
Bagaimana dengan Lansia, orang sakit, dan mereka yang dengan alasan berat tidak dapat meninggalkan rumah?
Mereka yang terhalang untuk meninggalkan rumah karena berusia lanjut dan sakit, juga karena alasan tertentu seperti pembatasan yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang selama pandemi tetap dapat memperoleh indulgensi penuh.
Caranya bagaimana?
Mereka yang terhalang tetap dapat memperoleh indulgensi penuh dengan mempersatukan diri mereka secara rohani bersama semua umat beriman lainnya, dengan menjauhkan diri sepenuhnya dari dosa, dan dengan niat untuk secepat mungkin memenuhi tiga syarat yang biasa (jika situasi sudah memungkinkan) untuk dapat memperoleh indulgensi penuh: merayakan sakramen tobat, menyambut komuni dan mendoakan intensi Bapa Suci.
Selain itu, di hadapan gambar Yesus atau Bunda Maria mereka yang terhalang perlu mendaraskan doa-doa untuk arwah seperti Ibadat Pagi dan Ibadat Sore Arwah, Rosario, Korona Kerahiman Ilahi, doa-doa untuk arwah, atau merenungkan salah satu perikop Injil untuk liturgi arwah, atau melakukan karya amal kasih dengan mempersembahkan kepada Allah derita dan kesusahan hidup.
Diterjemahkan dan disarikan oleh Rm. Mario Tomi Subardjo, SJ
Sumber: https://press.vatican.va/content/salastampa/it/bollettino/pubblico/2020/10/23/0545/01264.html