Santo Ignatius Loyola menggunakan istilah roh baik dan roh jahat untuk menggambarkan dorongan-dorongan yang muncul dalam dirinya. Pada zaman hidupnya, belum ada istilah psikologi untuk melukiskan dorongan-dorongan tersebut. Santo Ignatius pun menggunakan bahasa spiritualitas dan mistisisme. Baginya, setiap pikiran, perasaan, dan tindakan manusia menggerakkannya untuk menjauhi atau mendekati Tuhan (Mark E. Thibodeaux, SJ, God’s Voice Within, 9).

Santo Ignatius menggunakan istilah roh baik dan roh jahat semenjak ia menyadari adanya dua dorongan dalam dirinya. Pada waktu itu, Santo Ignatius adalah seorang tentara yang kakinya terluka oleh bola meriam dalam peperangan untuk mempertahankan benteng Pamplona dari serangan musuh. Dalam masa penyembuhannya di puri Loyola, ia tidak mempunyai buku untuk dibaca selain kisah para santo dan hidup Kristus. Ketika ia membayangkan hal-hal suci seperti yang dilakukan para santo, ia merasakan kegembiraan. Ketika ia membayangkan hal-hal heroik sebagai tentara, awalnya ia merasa senang tetapi kemudian kering dan tidak bahagia. Pengalaman ini membuat Ignatius menyadari dua gerak roh. Satu roh membuatnya bahagia dan satu lagi membuatnya kering dan tidak bahagia.

Mark E. Thibodeaux, SJ memahami roh jahat dalam bahasa Ignatian tidak hanya mengacu pada setan, tetapi termasuk juga trauma atas pengalaman pahit, beban psikologis, kelemahan emosional, dan lain-lain. Ketika kita berani melawan orang tua, bisa jadi kita digerakkan oleh setan atau oleh luka batin di masa kecil kita. Roh jahat adalah apa pun yang menarik seseorang untuk menjauh dari Tuhan dan dari rencana kasih Tuhan untuk dunia. Begitu juga dengan roh jahat dalam bahasa Ignatian tidak hanya mengacu pada Roh Kudus, tetapi termasuk juga hidup yang bahagia, pengalaman-pengalaman positif, kekuatan psikologis, dan hal baik lainnya (Mark E. Thibodeaux, SJ, God’s Voice Within, 12).

Secara ringkas, roh jahat merupakan dorongan batin untuk menjauh dari rencana Tuhan dan dari iman, harapan, dan kasih. Orang yang berada dalam pengaruh roh jahat akan mengalami desolasi. Desolasi merupakan situasi berat, kesepian, gelap, kehilangan harapan, kasih, dan iman. Roh baik merupakan dorongan batin untuk mendekat pada rencana Tuhan dan pada iman, harapan, dan kasih. orang yang berada dalam pengaruh roh baik akan mengalami konsolasi. Konsolasi merupakan situasi gembira, penuh harapan, kasih, dan kuat dalam iman.

.

Sumber: Mark E. Thibodeaux, SJ, God’s Voice Within, Chicago: Loyola Press, 2010.

.

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Open chat
Kontak Sekretariat
Silahkan klik untuk chat dengan sekretariat